Senin, 19 Maret 2012

Etika Profesi


PENDAHULUAN

Sejauh ini hampir semua kemampuan pemikiran (thought) manusia didominasi oleh pendekatan filsafat. Pengetahuan manusia yang dihasilkan melalui proses berpikir selalu digunakannya untuk menyingkap tabir ketidaktahuan dan mencari solusi masalah kehidupan. Akan tetapi, sebelum sampai pada pembicaraan ilmu pengetahuan, seharusnya yang harus dibicarakan terlebih dahulu ialah mengenai bagaimana proses berpikir manusia (thinking process) sehingga dapat menghasilkan pengetahuan pada manusia. Pengetahuan pada manusia secara garis besar terbagi kedalam dua bagian.
Etika adalah pembahasan mengenai baik (good), buruk (bad), semestinya (ought to), benar (right), dan salah (wrong). Yang paling menonjol adalah tentang baik atau good dan teori tentang kewajiban (obligation). Keduanya bertalian dengan hati nurani. Bernaung di bawah filsafat moral . Etika merupakan tatanan konsep yang melahirkan kewajiban itu, dengan argumen bahwa kalau sesuatu tidak dijalankan berarti akan mendatangkan bencana atau keburukan bagi manusia. Oleh karena itu, etika pada dasarnya adalah seperangkat kewajiban-kewajiban tentang kebaikan (good) yang pelaksananya (executor) tidak ditunjuk. Executor-nya menjadi jelas ketika sang subyek berhadap opsi baik atau buruk—yang baik itulah materi kewajiban ekskutor dalam situasi ini.
Pertama, konsepsi (tassawur) yaitu pengetahuan sederhana dan kedua, pembenaran (thasdiq) yaitu pengetahuan yang mengandung suatu penilaian . Artinya, proses berpikir yang manusia lakukan melalui dua tahapan yang saling melengkapi yaitu; pengetahuan yang pertama kali muncul berupa konsepsi (tassawur) atau pengetahuan sederhana dan seterusnya manusia melalui pikirannya melakukan pembenaran (thasdhiq) atau dari pengetahuan sederhana (tassawur) sampai kepada ilmu pengetahuan, pengetahuan sederhana itu diberi pembenaran sesuai dengan keyakinan manusia yang diyakininya. Selanjutnya, untuk memahami pengetahuan sebagai sesuatu yang natural (alamiah) dari sudut pandang manusia diperlukan uraian psikologi, yaitu penjelasan atau uraian tentang proses mental yang bersifat subjektif yang dikaitkan dengan hal-hal empirik yang bersifat objektif, dari hal itu diharapkan dapat berpengaruh pada penguasaan manusia terhadap data konkrit sehingga dapat mendukung pada pembenaran pengetahuan.






PENGERTIAN ETIKA
·      Mahasiswa dapat memahami, mengerti, dan menjelaskan  profesi, tata laku, dan etika berprofesi di bidang Teknik Mesin

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika diartikan sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak serta kewajiban moral. Etika ditinjau secara teoritis yaitu:
1.     Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya.

2.    Etika dipahami dalam pengertian yang berbeda dengan moralitas. Etika dimengerti sebagai refleksi kritis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak dalam situasi konkret, situasi khusus tertentu. Etika adalah filsafat moral yaitu ilmu yang membahas dan mengkaji secara kritis persoalan benar dan salah secara moral, tentang bagaimana harus bertindak dalam situasi konkret. Dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbutan manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam pembicaran moral tolak ukur yang digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di masyarakat.

Etika juga dapat di atrikan sebagai aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik
Etika juga memiliki pengertian arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna yang berbeda dari istilah itu.
a.    Bagi ahli falsafah, etika adalah ilmu atau kajian formal tentang moralitas.
b.    Bagi sosiolog, etika adalah adat, kebiasaan dan perilaku orang-orang dari lingkungan budaya tertentu.
c.    Bagi praktisi profesional termasuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya etika berarti kewajiban dan tanggung jawab memenuhi harapan (ekspektasi) profesi dan masyarakat, serta bertindak dengan cara-cara yang profesional, etika adalah salah satu kaidah yang menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan penerima jasa profesi secara wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat.
d.   Bagi eksekutif puncak rumah sakit, etika seharusnya berarti kewajiban dan tanggung jawab khusus terhadap pasien dan klien lain, terhadap organisasi dan staff, terhadap diri sendiri dan profesi, terhadap pemrintah dan pada tingkat akhir walaupun tidak langsung terhadap masyarakat. Kriteria wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat tentu berlaku juga untuk eksekutif lain di rumah sakit.
e.    Bagi asosiasi profesi, etika adalah kesepakatan bersama dan pedoman untuk diterapkan dan dipatuhi semua anggota asosiasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi itu.

Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.

Peran Etika (Moral) Dan Dilema Yang Muncul

Peranan moral akan sangat kentara ketika perkembangan ilmu terjadi pada saat tahap peralihan dari kontemplasi ke tahap manipulasi. Pada tahap kontemplasi, masalah moral berkaitan dengan metafisik keilmuan, sedangkan pada tahap manipulasi masalah moral berkaitan dengan cara penggunaan pengetahuan ilmiah itu sendiri. Dengan kata lain ketika ilmu dihadapkan pada kenyataan, maka yang dibicarakan adakah tentang aksiologi keilmuan.




















PENGERTIAN PROFESI

          Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan/menuntut keahlian (Expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan yang khusus diperuntukan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan.
          Profesi dan profesionalisme seringkali dilihat sebagai seseorang atau sebuah aktivitas yang memiliki ciri-ciri khusus. Penekanan analisa di dalam tulisan-tulisan tentang profesi seringkali adalah pada syarat-syarat agar seseorang dapat dianggap profesional. Dengan cara ini, maka profesionalisme pertama-tama selalu didefinisikan sebagai “kegiatan yang memerlukan pendidikan dan dasar ilmu tertentu”. Misalnya, seseorang dianggap pustakawan yang melakukan kegiatan profesional jika ia memiliki latar belakang pendidikan perguruan tinggi atau pendidikan formal setingkat itu, yang berbeda dari jika ia adalah seorang arsiparis, atau seorang manajer rekod. Selain membahas landasan keahlian, para penulis umumnya juga selalu melihat profesionalisme dengan beberapa ciri khusus lainnya. Misalnya, semua profesi diharapkan memiliki asosiasi, dan asosiasi ini selalu dilihat sebagai organisasi kolektif yang memiliki pengurus dan kegiatan. Profesionalisme pustakawan Indonesia, misalnya, dikaitkan dengan keberadaan organisasi profesi ini. Termasuk dalam pembahasan tentang organisasi ini
biasanya muncul pembahasan tentang kode etik profesi.

·      Ciri-ciri Profesi, yaitu adanya:

1.    Standar unjuk kerja
2.    Lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi tersebut dengan standar kualitas akademik yang bertanggung jawab
3.    Organisasi profesi
4.    Etika dan kode etik profesi
5.    Sistem imbalan
6.    Pengkuan masyarakat

Cara-cara menggambarkan profesi dan profesionalisme seperti di atas dikenal sebagai pendekatan taksonomis atau pendekatan kecirian (trait approach). Pendekatan ini muncul sebelum tahun 1960an, dan terutama dipengaruhi oleh tulisan Albert Flexner (1915). Konsentrasinya adalah pada penemuan ciri-ciri, klasifikasi, atau taksonomi profesionalisme. Di dalam perkembangannya, pendekatan taksonomis ini kemudian juga menekankan pada aspek fungsi, tugas dan kewajiban sebuah profesi di dalam masyarakatnya, sehingga dikenal sebagai pendekatan fungsional yang amat cocok dengan aliran fungsionalisme Talcot Parsons.
Kelemahan dari pendekatan taksonomis-fungsional ini adalah karena menganggap bahwa sebuah profesi sudah ada begitu saja dan bersifat “dari sananya” alias terberi (given). Pendekatan ini kemudian dikoreksi oleh Wilensky (1964) yang tidak hanya berkonsentrasi pada ciri-ciri profesionalisme, tetapi juga pada bagaimana proses terbentuknya profesionalisme itu. Pendekatan oleh Wilensky ini dikenal juga dengan nama pendekatan proses. Berdasarkan pendapat Wilensky, isyu profesionalisme harus dibahas dari segi proses pertumbuhan profesi yang bersangkutan. Menurut Wilensky, proses pertumbuhan profesi dimulai dari upaya memastikan batasan tentang suatu pekerjaan tertentu yang memerlukan orang-orang dengan keahlian khusus. Orang-orang ini akan diterima sebagai kelompok eksklusif yang dipercaya melakukan pekerjaan bermanfaat bagi masyarakatnya. Dalam tahap awal ini, mungkin saja penerimaan masyarakat itu masih bersifat informal. Proses selanjutnya adalah upaya memperkuat pondasi kekhususan keahlian dengan ilmu pengetahuan. Dari sini lahirlah hubungan antara kelompok profesi dengan perguruan tinggi. Selanjutnya, ketika anggota kelompok profesional ini semakin besar, mulailah upaya membentuk organisasi yang semakin mengokohkan eksklusivisme dan membentuk landasan legal bagi profesi yang bersangkutan. Biasanya, bersamaan dengan pembentukan organisasi ini, terbentuk pula kode etik dan kode perilaku (code of conduct). Pendekatan proses lebih memperjelas profesionalisme sebagai sesuatu yang berkembang, bukan “sudah dari sananya”. Namun analisa terhadap proses kelahiran sebuah profesi sebagaimana dilakukan Wilensky sebenarnya masih memiliki kekurangan. Pendekatan ini seringkali mengabaikan konteks lingkungan sosial, politik, dan budaya di tempat sebuah profesi berkembang.

Rabu, 09 November 2011



BAB I
Pendahuluan


Prinsip dasar pembentukan logam : melakukan perubahan bentuk pada benda kerja dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis, contoh : pengerolan, tempa, ekstrusi, penarikan kawan, penarikan dalam, dll. Proses pemebentukan logam dengan pengerjaan Teknik pengecoran, Teknik pembentukan, Teknik permesinan, Teknik pengelasan, merupakan proses yang mengubah bentuk benda kerja. Proses pengerjaan panas, digunakan pemanasan, dimaksudkan untuk memudahkan terjadinya deformasi plastis dalam pengerjaannya dan tidak untuk mencairkan logam benda kerja.
Proses Squeeze casting atau sering juga disebut penempaan logam cair (liquid metal forging) merupakan suatu proses yang meng- kombinasikan keuntungan-keuntungan proses forging dan casting. Perlengkapan proses meliputi: punch, dan ejector pin (direct) serta die, cavity, pouring hole, injection chamber plunger dan gating system (indirect). Adanya kontak logam cair dengan permukaan die memungkinkan terjadinya perpindahan panas yang cukup cepat, menghasilkan struktur mikro yang homogen dengan sifat mekanik yang baik serta produk mendekati ukuran yang sebenarnya (near-net shape).Penelitian pertama mengenai pengaruh tekanan terhadap perilaku logam cair (Al-Si)selama proses pendinginan dilakukan oleh Welter pada tahun 1931. Sejak itu tidak ada lagi penelitian yang mengenai squeeze casting hingga tahun 1960, yaitu penelitian mengenai sifat struktur paduan aluminium A356 setelah dilakukan Squeeze casting dengan berbagai kondisi pengecoran .Yue et al, mengelompokkan pengecoran squeeze menjadi dua kelompok berdasarka mekanisme pengisian logam cair ke dalam die, yaitu: direct squeeze casting (DSC) dan indirect squeeze casting (ISC). Penelitian ini menggunakan proses direct squeeze casting (DSC).
Tujuan proses pembentukan logam :
1. mengubah bentuk benda kerja menjadi bentuk yang diinginkan.
2. memperbaiki sifat logam dengan jalan memperbaiki struktur mikronya, misalnya dengan menghomogenkan dan menghaluskan butir, memecah dan mendistribusikan inklusi, menutup rongga cacat cor-an, serta memperkuat logam dengan mekanisme pengerasan regangan.

















BAB II
PENJELASAN

Proses Penempaan (Forging) adalah suatu proses perlakuan panas yang diberikan kepada logam yang akan digunakan dalam pembuatan kostruksi mesin atau komponen (elemen) sebuah mesin. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses penempaan melibatkan faktor suhu yag sangat tinggi. Dikarenakan faktor suhu sangat berpengaruh besar nantinya pada sifat mekanis maupun sifat dasar benda atau logam yang diberi proses Tempa (Forging).
Pada dasarnya proses tempa dibagi menjadi dua jenis yaitu : (1) proses tempa dengan cetakan terbuka (Opened Die Forging ) dan (2) proses tempa dengan cetakan tertutup (Closed Die Forging).
Tapi pada akhir – akhir ini dunia perindustrian sering menggunakan atau cenderung menggunakan pilihan proses tempa nomor 2 yaitu Proses Tempa dengan Cetakan Tertutup (Closed Die Forging) dikarenakan beberapa faktor.
Closed Die Forging atau Proses Tempa dengan Cetakan Tertutup memiliki beberapa keuntungan, itulah mengapa dunia perindustrian lebih cenderung menggunakan proses ini.Tapi, proses penempaaan ini juga tidak terlepas dari kekurangan yang ada. Diantaranya adalah kekuatan mampu tempa.

Jenis-jenis penempaan Penempaan [forging]
1. Penempaan palu
2. Penempaan timpa
3. penempaan tekan penempaan pres
4. penempaan umset
5. penempaan rol
6. Penempaan dingin

PENEMPAAN
1. Penempaan palu

Pada proses penempaan logam yang dipanaskan ditimpa dengan mesin tempa uap diantara perkakas tangan atau die datar. Penempaan tangan yang dilakukan oleh pandai besi merupakan cara penempaantertua yang dikenal. Pada proses ii tidak dapat diperoleh ketelitian yang tinggi dan tidak dapat pula diker jakan pada benda kerja yang rumit. Berat benda tempa berkisar antara beberapa kilogram sampai 90 Mg.


Diagram yang menggambarkan jumlah pas dan urutan mereduksi penampang bilet 100 x 100 mm menjadi batang bulat.
Mesin tempa ringan mempunyai rangka terbuka atau rangka sedehana, sedang rangka ganda digunakan untuk benda tempa yang lebih besar dan berat. Pada gambar 4 dapat dilihat mesin tempa uap.

2. Penempaan Timpa
Perbedaan penempaan palu dan penempaan timpa terletak pada jenis die yang digunakan. Penempaan timpa menggunakan die tertutup, dan benda kerja terbentuk akibat impak atau tekanan, memaksa logam panas yang plastis, dan mengisi bentuk die. Prinsip kerjanya dapat dilihat pada gambar 5. Pada operasi ini ada aliran logam dalam die yang disebabkan oleh timpaan yang bertubi-tubi. Untuk mengatur aliran logam selama timpaan, operasi ini dibagi atas beberapa langkah. Setiap langkah merubah bentuk kerja secara bertahap, dengan demikian aliran logam dapat diatur sampai terbentuk benda kerja.

Gambar 4. Mesin tempa uap dengan rangka terbuka.
Suhu tempa untuk baja 1100° - 1250°C, tembaga dan paduannya: 750-925°C, magnesium: 370-450°C benda tempa dengan die tertutup mempunyai berat mulai dari beberapa gram sampai 10 Mg.



Dikenal dua jenis mesin penempaan timpa yaitu: palu uap dan palu gravitasi. Pada palu uap pembenturan tekanan impak terjadi akibat gaya palu dan die ketika mengenai die bawah tetap. Pada gambar 6. terlihat palu piston. Untuk mengangkat palu digunakan udara atau uap. Dapat diatur tinggi jatuhnya dengan program, oleh karena itu dapat dihasilkan benda kerja yang lebih uniform. Palu piston dibuat dengan kapasitas mulai dari berat palu 225 Kg sampai 4500 kg. Palu piston banyak digunakan di industri perkakas tangan, gunting, sendok, garpu, suku cadang, dan bagian pesawat terbang.
Palu tempa impak seperti gambar 7 terdiri dari dua silinder yang berhadapan dalam bidang horisontal, yang menekan impeler dan die. Bahan diletakkan pada bidang impak dimana kedua bagian die bertemu. Deformasi dalam bahan menyerap energi. Pada proses ini bahan mengalami deformasi yang sama pada kedua sisinya; waktu kontak antara bahan dan die lebih singkat, energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan proses tempa lainnya dan benda dipegang secara mekanik.
Setelah selesai, semua benda tempa rata-rata tertutup oleh kerak harus dibersihkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mencelupkannya dalam asam, penumbuhan peluru atau tumbling, tergantung pada ukuran dan komposisi benda tempa Bila selama penempaan terjadi distrosi, operasi pelurusan atau menempatkan ukuran dapat dilakukan .
Keuntungan dari operasi penempaan ialah struktur kristal yang halus dari logam, tertutup lubang-lubang, waktu pemesinan yang meningkatnya sifat-sifat fisis. Baja karbon, baja paduan besi tempa, tembaga paduan aluminium dan paduan magnesium dapat ditempa. Kerugian ialah timbulnya inklusi kerak dan mahalnya die sehingga tidak ekonomis untuk membentuk benda dalam jumlah yang kecil.



Penempan dengan die tertutup mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan penempaan dengan die terbuka, antara lain penggunaan bahan yang lebih ketat, kapasitas produksi yang lebih tinggi dan tidak diperlukannya keahlian khusus.

3. Penempaan Tekan
Pada penempaan tekan, deformasi plastik logam melalui penekanan berlangsung dengan lambat, yang berbeda dengan impak palu yang berlangsung dengan cepat. Mesin tekan vertikal dapat digerakkan secara mekanik atau hidrolik. Pres mekanik yang agak lebih cepat dapat menghasilkan antara 4 dan 90 MN (Mega Newton). Tekanan yang diperlukan untuk membentuk baja suhu tempa bervariasi antara 20-190 MPa (Mega Pascal). Tekanan dihitung terhadap penampang benda tempa pada garis pemisah die.
Untuk mesin tekan kecil digunakan die tertutup dan hanya diperlukan satu langkah pembentur untuk penempaan. Tekanan maksimum terjadi pada akhir langkah yang memaksa membentuk logam.
Pada penempaan tekan pada sebagian besar energi dapat diserap oleh benda kerja sedang pada tempa palu sebagian energi diteruskan ke mesin dan pondasi. Reduksi dan benda kerja jauh lebih cepat, oleh karena itu biaya operasi lebih rendah. Banyak bagian dengan bentuk yang tak teratur dan rumit dapat ditempa secara lebih ekonomis dengan proses temap timpa.

4. Penempaan Upset
Pada penempaan upset batang berpenampaan rata dijepit dalam die dan ujung yang dipanaskan ditekan sehingga mengalami perubahan bentuk seperti terlihat pada gambar 8. Panjang benda upset 2 atau 3 kali diameter batang, bila tidak benda kerja akan bengkok.
Pelubangan progresif sering dilakukan pada penempaan upset seperti untuk membuat selongsong peluru artileri atau silinder mesin radial.



Urutan operasi untuk menghasilkan benda berbentuk silinder bisa dilihat pada gambar 9. Potongan bahan bulat dengan panjang tertentu dipanaskan sampai suhu tempa, kemudian bahan ditekan secara progresif untuk melobanginya sehingga diperoleh bentuk tabung.


5. Penempaan Rol
Batang bulat yang pendek dikecilkan penempangannya atau dibentuk tirus dengan mesin tempat rol. Bentuk mesin rol terlihat pada gambar 10 dimana rol tidak bulat sepenuhnya, akan tetapi dipotong 25-75°% untuk memungkinkan bahan tebuk masuk diantara rol. Bagian yang bulat diberi alur sesuai dengan bentuk yang dihendakinya. Bila rol dalam berada dalam posisi terbuka, operator menempatkan batang yang dipanaskan di antara rol. Ketika rol berputar, batang dijepit oleh alur rol dan didorong ke arah operator. Bila rol terbuka, batang didorong kembali dan digiling lagi, atau dipindahkan keluar berikutnya untuk lengkap pembentukan selanjutnya.
Untuk mengerol roda, ban logam dan benda-benda serupa lainnya diperlukan mesin rol yang agak berbeda. Pada gambar 11 terlihat proses untuk mengerol roda. Bila roda berputar diamer berangsur-angsur bertambah sedang pelat dan rim makin tipis. Roda dirol sampai mencapai diameter sesuai dengan ukuran kemudian dipindahkan ke mesin pres lainnya untuk proses pembentukan akhir.





BAB III
KESIMPULAN

Menurut pendapat saya Penempaan merupakan penekanan pada logam dengan mempunyai daya tekan yang tinggi sehingga dapat dikatakan penempaan merupakan proses penumbukan pada benda kerja sehingga membentuk suatu benda,karena penempaan merupakan proses merapatan bulir atau serat pada bahan baku maka proses penempaan mempunyai kekuatan unutk ratio berat sehingga sangat baik untuk digunakan sebagai komponen-komponen pesawat angkat.
Pada proses pengecoran juga dapat dikatakan sebagai penempaan karena pembentukan logam cair tersebut dibentuk dalam cetakan dan cetakan tersebut mendapatkan tekanan atau tempaan dari luar.
Meskipun penempaan terdapat berbagai masalah dalam prosesnya akan tetapi dapat diatasi dengan berbagi cara, yakni manaikkan temperature tempa,dan menaikan tekanan tempa. Produk penempaan memiliki kekuatan dan ketangguhan yang lebih baik disbanding produk lain.sehingga sangat baik untuk komponen yang mepunyai tegangan tinggi. Dalam penempaan menggunakan palu kualitas penempaan, biaya produksi, dan produktivitasnya tergantung pada keahlian dari operator. Dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil produk squeeze casting terutama sifat kekerasan mengalami peningkatan sebesar 5,29 % setelah dilakukan perlakuan panas dengan T6
2. Kekerasan produk (benda uji) hasil direct squeeze casting (DSC) sangat dipengaruhi oleh penyetelan (setting) kombinasi tekanan dan temperatur die. Tekanan yang optimal pada proses ini diantara 70 ¬ 100 MPa, dan temperatur die antara 400 ¬ 450 0C.
3. Laju pendinginan sangat signifikan pengaruhnya terhadap perbaikan struktur mikro. Secara visual, hasil struktur mikro optimal didapatkan pada penerapan tekanan sebesar 70 MPa dengan temperatur die 4000C



















Daftar Pustaka

1. Hu, B.H., et al, Journal of Processing and Fabrication of Advanced Materials VI:
squeeze casting of Al-Si-Cu-Fe-Mn-Mg Alloy, Vol. 1, 1998.
2. Yue, T.M., Chadwick, G.A., Journal of Material Processing Technology: squeeze casting of light alloys and their composites, Vol. 58 No. 2 ¬ 3 , 1996.
3. N.A. El Mahllawy, et al., Journal of Material Processing Technology: on the
microstructure and mechanical properties of squeeze-cast Al-7wt% Si alloy, Vol 40, 1994.
4. Kalpakjian, Serope, Manufacturing Engi- neering and Technology, 3 rd edition, New York : Addison Wesley, 1995.
5. _______, Metal Handbook Ninth Edition, Vol. 15, ASM, p. 323 ¬ 326, 1993.
6. Mondolfo, L. F. Aluminium Alloys Structure and Properties, Butterworths & Co. Ltd., London, 1979.
7. Duskiardi, Pengaruh Parameter Proses Terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Produk Squeeze Casting", Tesis: Universitas Indonesia, Jakarta, 2001.

Senin, 03 Januari 2011

ANALISIS: Lionel Messi & Cristiano Ronaldo, Siapa Paling Kontributif?

ANALISIS: Lionel Messi & Cristiano Ronaldo, Siapa Paling Kontributif?

Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo diadu untuk menentukan siapa yang paling kontributif saat ini, dengan merujuk pada data dan statistik Castrol Index.

Tim

· Barcelona

· Real Madrid

Figur

· Cristiano Ronaldo

· Lionel Messi

Membahas siapa yang terbaik antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo seakan tidak ada habisnya. Kedua pemain itu menunjukkan penampilan yang luar biasa tiap minggunya.

Tak salah jika hal ini menjadi perdebatan sengit bagi para pecinta sepakbola sejagat raya mengenai siapa yang paling kontributif untuk timnya masing-masing di musim ini. Termasuk pembaca
GOAL.com Indonesia. Tak sedikit yang mendukung Messi, tapi banyak juga yang memberikan suaranya untuk Ronaldo.

Pembaca
GOAL.com Indonesia juga sepertinya memiliki alasan tersendiri menyebut salah satu dari mereka sebagai pemain paling kontributif untuk timnya saat ini.

Dalam urusan gol misalnya. Ronaldo mendapat dukungan lebih banyak dari pembaca
GOAL.com karena dia memang el pichichi La Liga Spanyol hingga pekan ini. Ada pun Messi berada satu strip di bawahnya.

Sementara dalam menampilkan hiburan di lapangan, tak sedikit yang menjagokan Messi dan Barcelona. Sementara Ronaldo dinilai terlalu mengandalkan kecepatan dan tendangan keras. Sekali lagi, itu hanyalah sejumlah pendapat yang kami sarikan dari ratusan opini yang masuk di laman
GOAL.com mengenai topik ini. Setidaknya, hampir 900 opini masuk dari pembaca. Jumlah tersebut masih harus dipangkas karena ada beberapa komentar yang tidak memenuhi kriteria untuk dimunculkan di kolom komentar.

Kembali ke Ronaldo dan Messi, jadi siapa di antara kedua tim yang paling kontributif di musim ini?

Mari kita lihat catatan statistiknya.

Ronaldo tampil 11 kali hanya di kancah La Liga Spanyol di musim ini dan semuanya tampil sejak menit pertama hingga pertandingan rampung. Jumlah menitnya mencapai 1041 menitnya. Dari 11 penampilan tersebut, 11 gol dicetaknya untuk Real Madrid, di mana salah satunya dicetak leat titik putih penalti.

Ronaldo juga melepas 31 tendangan ke arah gawang dari total 82 tendangan mengancam. Ronaldo juga membukukan empat assists yang berujung gol. Dari 520 umpan yang dilakukannya, 382 menuai hasil bagus, dan 138 berhasil dihadang pemain lawan.

Sementara Messi bermain sembilan kali di musim ini dan semuanya dimulai sejak menit pertama. Hanya satu kali Messi diganti di tengah pertandingan. Total jumlah menit di mana dia bertanding mencapai 849 menit.

Dari sembilan penampilannya itu, Messi mencetak sepuluh gol dan tak satu pun gol dicetak dari titik putih penalti. Dia juga mencetak tiga assists berujung gol.

Messi juga melepas 44 tendangan dan 23 di antaranya mengarah ke gawang dan hanya 11 tendangan yang tidak tepat sasaran.

Dari sini bisa dihitung menit per gol, MPG, kedua pemain. Ada perbedaan dalam performa kedua pemain, di mana Messi tidak bermain di semua pertandingan, sementara Ronaldo full match.

Cristiano Ronaldo: 1041 menit/11 gol = 86,75
Lionel Messi: 849 menit/10 gol = 84,9

Di sini bisa dilihat jika Ronaldo lebih efektif di depan gawang lawan. Tapi dalam memaksimalkan kesempatan di depan gawang, Messi lebih unggul.

Cristiano Ronaldo: 31 tendangan ke arah gawang/81 total tendangan x 100% = 38,27%
Lionel Messi: 23 tendangan ke arah gawang/44 total tendangan x 100% = 52,27%

Untuk urusan assists, Messi dan Ronaldo memiliki prestasinya masing-masing.

Cristiano Ronaldo: 4 assists berujung gol/21 total assists x 100% = 19,05%
Lionel Messi: 3 assists berujung gol/20 total assists x 100% = 15%

Jadi bisa Anda simpulkan sendiri mana dari pemain ini yang paling kontributif untuk timnya masing-masing di La Liga?

Tapi bagaimana dengan versi Castrol Index?

Cristiano Ronaldo

Tanggal

Lawan

Kompetisi

Skor

Poin

30/10/10

Hércules

Primera Liga

9.60

1668

23/10/10

Racing

Primera Liga

9.80

2279

19/10/10

Milan

Champions League

8.64

1016

16/10/10

Málaga

Primera Liga

8.73

959

03/10/10

Deportivo de La Coruña

Primera Liga

9.36

1393

28/09/10

Auxerre

Champions League

7.70

801

25/09/10

Levante

Primera Liga

7.84

783

21/09/10

Espanyol

Primera Liga

7.41

748

18/09/10

Real Sociedad

Primera Liga

7.87

815

15/09/10

Ajax

Champions League

7.88

830

11/09/10

Osasuna

Primera Liga

8.77

1054

29/08/10

Mallorca

Primera Liga

7.14

707


Rata-rata Castrol Index: 8.395
Rata-rata Castrol Ranking: 1088



Lionel Messi

Tanggal

Lawan

Kompetisi

Skor

Poin

30/10/10

Sevilla

Primera Liga

9.37

1424

23/10/10

Real Zaragoza

Primera Liga

9.66

1732

20/10/10

FC København

Champions League

9.36

1437

16/10/10

Valencia

Primera Liga

6.58

611

03/10/10

Mallorca

Primera Liga

7.45

742

29/09/10

Rubin Kazan

Champions League

5.83

432

19/09/10

Atlético de Madrid

Primera Liga

9.20

1265

14/09/10

Panathinaikos

Champions League

9.85

2790

11/09/10

Hércules

Primera Liga

8.40

884

29/08/10

Racing

Primera Liga

8.33

870


Rata-rata Castrol Index: 84,03
Rata-rata Castrol Ranking: 1219



Di sini bisa dilihat jika Messi lebih unggul. Hal ini disebabkan Castrol memiliki rumus tersendiri dalam menghitung kekuatan setiap pemain yang berlaga di Eropa.

Selain itu berdasarkan
Castrol Rankings, Messi juga memimpin Castrol Index secara keseluruhan dengan perolehan 1207 poin selama 12 bulan terakhir, sementara Ibra menempati posisi kedua dengan 1023 poin.

Sepertinya perdebatan siapa yang lebih efektif dan kontributif akan terus berlanjut hingga akhir musim. Semuanya akan terbukti, mengacu pada prestasi Barcelona dan Real Madrid.